Sistem Perekonomian


Bisnis yang hanya mengejar keuntungan saja yaitu serangkaian usaha yang dilakukan oleh si pembisnis tersebut yang menawarkan barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan atau laba demi penghasilan untuk kebutuhan mereka. Mereka cenderung hanya memikirkan tentang laba dan rugi yang akan mereka dapatkan. Contohnya seperti, bisnis di bidang keuangan atau perbankan, asuransi, tekstil, dan lain sebagainya.
Bisnis yang tidak mengejar keuntungan yaitu pembisnis yang menjual barang dan jasa guna untuk memberikan manfaat produk yang mereka jual supaya produk tersebut bermanfaat bagi konsumen yang membelinya dan tidak terlalu mementingkan seberapa besar keuntungan yang mereka dapat, itulah yang dinamakan bisnis tidak mengejar keuntungan. Contohnya seperti koperasi.
 
Sistem perekonomian merupakan suatu hal penting karena akan mempengaruhi kegiatan bisnis tersebut dijalankan:
1.  Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara. Merkantilisme tertuang dalam peraturan negara yang berbentuk proteksionisme dan politik kolonial demi neraca perdagangan yang menguntung. Pemerintah negara mendukung ekspor dengan insetif dan menghadang impor dengan tarif. Contoh negara yang menganut paham merkantilisme adalah Inggris, Perancis, Belanda, Portugal, dan Spanyol.

2.  Kapitalisme
Kapitalisme secara etimologis berasal dari kata caput, yang artinya kepala, kehidupan, dan kesejahteraan. Makna modal dalam kapital, seharusnya diinterprestasikan  sebagai titik kesejahteraan, dengan makna kesejahteraan, definisi kapital mulai dikembangkan dengan arti akumulasi keuntungan yang diperoleh dalam setiap transaksi ekonomi. Oleh sebab itu, interprestasi awal dari kapitalisme adalah proses pengusahaan kesejahteraan untuk bisa memenuhi kebutuhan. Dalam definisi itu sebetulnya kapitalisme mempunyai definisi yang konstruktif-manusiawi. Kapitalisme didefinisikan sebagai paham yang mau melihat serta memahami proses pengmbilan dan pengumpulan modal balik (tentu saja yang udah dikumpulkan secara akumulatif) yang diperoleh dari setiap transaksi komoditas ekonomi. Pada saat itu pula, kapitalisme tidak hanya dilihat sebagai ideologi teristis, tapi berkembang menjadi paham yang mempengaruhi perilaku ekonomi manusia. Contoh negara yang menganut paham kapitalisme adalah Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman.

3.  Sosialisme
pemerintah sifatnya demokratis, dimana secara tidak langsung pemerintah mendukung kegiatan perekonomian dengan  jalan merencanakan anggaran belanja, sistem perpajakan, ekspor dan lain sebagainya. Namun tetap saja, pemerintah ikut campur dalam menyesuaikan kebutuhan individu dan masyarakat.dalam hal ini pemerintah hanya menguasai perusahaan yang vital bagi kepentingan masyarakat, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan adil dan merata. Pada sistem perekonomian sosialis ini, harta kekayaan tersebut dimiliki dan diselenggarakan oleh koperasi-koperasi produksi atau konsumsi, serikat kerja, badan hukum masyarakat dan organisasi lain atas dasar suka rela. Contoh negara yang menganut paham sosialisme adalah Suriah, Bolivia, India, Bangladesh, Srilangka, dan Aljazair.

4.  Facisme
Fasisme merupakan suatu sistem perekonomian dimana pemerintah memiliki semua industri, sehingga disebut negeri usaha. Dalam sistem perekonmian ini, seseorang bebas memilih tempat yang diinginkan atas dasar persetujuan pemerintah. Contoh negara yang menganut paham fasisme ini adalah Itali, Jerman, dan Jepang.

5.  Demokrasi Ekonomi
Indonesia mempunyai landasan idiilyaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu UUD 1945. Oleh karena itu, sistem perekonomian Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disebut sistem ekonomi demokrasi. Dengan demikian sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasiional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari oleh dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Pada sistem demokrasi ekonomi terdapat kerja sama dan saling membantu anatara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mencapai kemakmuran.

Perbedaan bisnis yang mengejar keuntungan dan bisnis yang tidak mengejar keuntungan.

Bisnis yang hanya mengejar keuntungan saja yaitu serangkaian usaha yang dilakukan oleh si pembisnis tersebut yang menawarkan barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan atau laba demi penghasilan untuk kebutuhan mereka. Mereka cenderung hanya memikirkan tentang laba dan rugi yang akan mereka dapatkan. Contohnya seperti, bisnis di bidang keuangan atau perbankan, asuransi, tekstil, dan lain sebagainya.

Bisnis yang tidak mengejar keuntungan yaitu pembisnis yang menjual barang dan jasa guna untuk memberikan manfaat produk yang mereka jual supaya produk tersebut bermanfaat bagi konsumen yang membelinya dan tidak terlalu mementingkan seberapa besar keuntungan yang mereka dapat, itulah yang dinamakan bisnis tidak mengejar keuntungan. Contohnya seperti koperasi.


Perbandingan pandangan masyarakat sekarang dengan pandangan masyarakat zaman dulu tentang profesi bisnis.

Zaman dulu pekerjaan di bidang bisnis belum menarik bagi masyarakat dibandingkan dengan sekarang. Tetapi sekarang banyak kemajuan pandangan masyarakat terhadap bisnis. Pada masa lalu masyarakat selalu memandang sebelah mata terhadap pekerjaan bisnis, karena bisnis belum dianggap sebagi profesi bagi mereka. Namun sekarang masyarakat sudah tidak memandang rendah lagi, karena bisnis sudah diangkat menjadi sebuah profesi.

Saat ini masyarakat menjadi termotivasi untuk terjun ke dunia bisnis, karena bisnis ini dapat mengahasilkan keuntungan. Bagi para remaja bisnis juga sangat menyenangkan dan bisa menjadi sebuah kesibukan diwaktu luang maupun sebagai pekerjaan yang paling utama dan menghasilkan keuntungan untung masa depan mereka. Apalagi sekarang banyak sekali bisnis yang mudah di lakukan seperti bisnis dagang pakaian, sepatu, aksesoris, dll secara online.

-----------------------------------------------------------
Referensi :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini